Kamis, 12 Februari 2015

ANGKOT (Angkutan Kota Rezeki Desa)

Angkutan Kota atau biasa disingkat " Angkot " atau "Angkota" adalah sebuah moda transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum yang rutenya sudah ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte sebagai tempat pemberhentian yang sudah ditentukan, angkutan kota dapat berhenti untuk menaikan atau menurunkan penumpang di mana saja. Kendaraan umum berjenis mini bus ini sudah menjamur di Indonesia sejak tahun 1970 an, angkutan kota ini berbahan bakar premium/ bensin, Setiap hari nya kendaraan beroda empat ini berlalu lalang di jalanan, terutama di kota-kota besar. Kali ini yang saya akan bahas adalah angkutan kota (angkot) yang berlalu lalang di daerah puncak, lebih tepatnya lagi trayek Sukasari- Cisarua, angkot ini berwarna biru 02 A,yang tarifnya ditentukan tergantung jarak,  berbeda dengan angkot pada umumnya yang berada di kota Bogor lainnya, banyaknya angkot yang beroperasi di kawasan ini kurang lebih 500 unit, jadi kalo kita mau pergi ke kawasan puncak dan ingin menggunakan jasa angkutan umum jangan takut kehabisan.........hehehe.
        Seiring berjalannya waktu ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sekarang melambung tinggi, keluh kesah para supir angkot pun sudah tidak bisa terelakan lagi, apalagi sekarang sudah banyak dealer-dealer yang menawarkan kendaraan beroda dua (motor), mereka menawarkan dengan DP rendah, dan cicilan  yang sangat terjangkau, otomatis semakin jarang yang memakai jasa angkot ini, rata-rata supir angkot berpenghasilan kurang lebih dari Rp. 50.000, -/hari, kebanyakan dari mereka hanya sebagai supir saja dan harus setor uang setiap harinya ke juragan mereka, besarnya uang yang harus mereka setorkan kurang lebih Rp. 100. 000, -, berikut dengan bahan bakar angkot tersebut, ya' mungkin penghasilan yang kurang dari cukup, tapi mereka tetap mensyukuri dan menikmati pekerjaan yang saat ini mereka jalani.
     Ketika   hari sabtu dan hari minggu tiba, semakin resah saja para supir angkot ini karena di hari tersebut diberlakukan sistem satu jalur antara pukul 15.00 WIB-19.00 WIB, otomatis pendapatan sang supir angkot ini semakin berkurang saja, karena selain penumpang yang lebih memilih naik ojeg, dan juga karena satu jalur yang relatif lama, ketika diberlakukan satu jalur tersebut,  hampir sebagian besar supir angkutan umum ini menggunakan jalur alternatif,jalur alternatif dimulai dari Bendungan Ciawi dan berakhir di Pasar Cisarua, tapi hanya segelintir penumpang yang mau lewat jalur alternatif ini selain akses jalan yang rusak, jalan yang menanjak, dan juga tarif yang cukup mahal, sehingga banyak penumpang yang turun di Bendungan saja, yang mengikuti dan ikut lewat jalur alternatif hanya 2- 3 penumpang saja. Bisa kita bayangkan jika hanya ada 2-3 penumpang saja, jika tarifnya cuman Rp.10.000,-/orang, maka pendapatan sang supir hanya mencapai Rp.30.000,-, akan tetapi mereka harus membeli premium/ bensin 2x lipat dibandingkan dengan jalan umum yang biasa mereka lalui.
    Semoga nasib masyarakat kecil seperti supir angkot ini bisa lebih diperhatikan lagi oleh Pemerintah Indonesia khususnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, dan untuk para supir angkot ini lebih memperhatikan lagi tata tertib berlalu lintas yang baik dan benar supaya tercipta kenyamanan berlalu lintas dan tidak ada lagi kemacetan di daerah Bogor khususnya Kawasan Puncak.

Sumber image  :  www.detiknews.com
Dikutip dari        : www.wikipedia.com
    

Kamis, 05 Februari 2015

Gambaran Umum Kawasan Puncak- Bogor


Puncak adalah daerah tempat wisata pegunungan yang letaknya berada diantara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, kawasan ini sudah cukup masyhur, baik oleh wisatawan Domestik maupun wisatawan Mancanegara, kenapa di beri nama puncak? karena mungkin letak geografisnya yang berada diantara pegunungan dan perbukitan, di kawasan ini terdapat perkebunan teh yang dibangun oleh Kolonial Belanda yang mana perkebunan teh tersebut sangatlah luas,perkebunan teh ini milik PT Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, karena pemandangannya yang memukau dan kawasannya yang sangat strategis, di tambah lagi dengan cuacanya yang begitu dingin, sampai-sampai presiden pertama RI ( Ir. Soekarno ) pun takjub dengan kawasan ini, dan beliau membangun rumah makan yang diberi nama "Restoran Riung Gunung", tempat ini kerapkali dikunjungi beliau untuk mengisi waktu senggangnya, untuk menikmati keindahan alam yang begitu indah yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta yaitu Allah.S.W.T, setelah itu banyak sekali orang-orang dari luar daerah kawasan ini yang mengikuti jejak beliau (Ir. Soekarno), yang mencoba memanfaatkan dan  meraup keuntungan di kawasan ini, kebanyakan dari mereka dari kalangan orang-orang yang berduit, mereka menjadikan kawasan ini sebagai objek wisata, bisnis perhotelan dan bisnis rumah makan, tidak sedikit dari mereka yang membuat tempat persinggahan di kawasan ini, seperti membuat villa dan wisma,  kebanyakan wisma-wisma tersebut dibangun oleh instansi pemerintahan. Secara Geografis Kawasan Puncak terletak diantara 6°18”0” – 6°47”10Lintang Selatan dan 106°23”45” – 107°13”30” Bujur Timur, Iklim di kawasan puncak menurut Schmidt dan Ferguson termasuk iklim tipe A (sangat basah) di bagian Selatan dan tipe B (basah) di bagian Utara. Curah hujan rata-rata 3841 mm/th, dengan curah hujan minimum 2325 mm/thn dan maksimum 5279 mm/thn . Bulan-bulan basah terjadi pada bulan Oktober sampai Mei. Jumlah hari hujan rata-rata tahunan 245 hari. Suhu udara maksimum 31,24°C dan minimum 22,7°C, suhu udara rata-rata tahunan 25,7°C. Kelembaban nisbi rata-rata tahunan sebesar 84,1%, persentase penyinaran matahari rata-rata tahunan 60,11%, kecepatan angin sepanjang tahun rata-rata 2,1 km/jam, dan penguapan rata-rata tahunan sebesar 3,7 mm, dengan Luas Wilayah 66,72 Kmdan jumlah penduduk kurang lebih 110.148 Jiwa,Kebanyakan penduduk di kawasan ini berkebudayaan Sunda, dan banyak yang menggunakan bahasa Sunda, dan Mayoritas penduduk di kawasan ini menganut agama Islam, mata pencaharian penduduk di kawasan puncak ini ada yang bercocok tanam, peternak, pedagang dan sebagian lagi ada yang menjadi pegawai swasta. 

Demikianlah gambaran umum kawasan puncak yang saya tahu dan yang saya baca dari berbagai sumber.

 Dikutip dari         : Wikipedia dan BAPPEDA Bogor
Sumber Image    : Bogor-Indonesia Blogspot.com